29.8.07

Biaya Hidup Orang Miskin Mahal


Kaget Banget deh rasanya , membaca berita suatu surat kabar edisi 30 Agustus yang isinya “Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan biaya hidup orang miskin di Indonesia lebih mahal dibandingkan orang kaya, karena kebanyakan orang kaya memasak dengan gas elpiji.” Memang bener sih elpiji lebih ekonomis dibanding minyak tanah yang banyak digunakan masyarakat lapisan bawah.” Apalagi disambung dengan dengan kalimat ini penggunaan minyak tanah untuk memasak merupakan pemborosan besar. Sebab harga minyak tanah sama dengan avtur, bahan bakar pesawat terbang. ''Jadi selama puluhan tahun bangsa Indonesia telah melakukan kekeliruan dalam memanfaatkan minyak tanah sebagai bahan bakar rumah tangga. Kekeliruan ini hanya terjadi di dua negara di dunia, yaitu Indonesia dan satu negara di Afrika,'' ucapnya

Lah terus selama ini kita dibodohi? Apa emang wajar yang miskin mensupport yang kaya? Padahal kalau menengok kebelakang dengan keberadaan PERTAMINA ( maaf lho klo yang baca kerja di PERTAMINA) serba gemerlap, lihat saja perumahan di setiap daerah yang penambanganya di kelola oleh sang kuda laut, masih inget sewaktu jaman masih kecil, wuichh saat itu di kota Cilacap hanya ada satu satunya Kolam renang ( yg khusus untuk warganya), lapangan sepak bola ( yg bikin ngiler untuk main.. tapi keburu di usir ama satpam). Jadi klo di itung itung udah lebih 20 th dibodohi, lah kok baru sekarang ketahuan hi.hi.hi
Ada penggalan di Ensiklopedia online begini “Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang …….” Nah apakah kita sekarang kita malu di katakan sebagai Negara berkembanng, sehingga baru sekarang ketahuan kalo pengolahan minyak tanah lebih mahal? Achh….. tau deh… ada yang bisa sharing?


[+/-] Selengkapnya...

Menikmati Bersyukur


Bila seseorang memberikan sesuatu kepada kita dan kemudian kita berucap terima kasih, menurut saya sih belum bisa dikatakan bersyukur. Mengapa? Boleh jadi sesuatu yang kita terima itu kemudian tidak kita manfaatkan. Makna bersyukur yang sesungguhnya adalah ucapan terima kasih yang disertai memanfaatkan secara optimal pemberian tersebut.

Begitu pula Tuhan telah memberikan banyak nikmat dan karunia baik di alam semesta maupun yang melekat pada diri kita. Kita dikatakan bersyukur bila semua yang telah Tuhan berikan kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk menebar kebaikan dan manfaat.
Hidup adalah pilihan. Kita bisa diam saja di rumah, bermalasan-malasan, menyiapkan seribu alasan untuk tidak aktif di berbagai kegiatan, menyalahkan kondisi, bergantung pada orang lain, menjadi beban bagi orang lain, berputus asa dari berbagai ujian hidup yang kita jalani, mengharapkan keajaiban datang. Kita boleh memilih itu semua, tapi itu adalah pilihan orang yang tidak bersyukur kepada Tuhan.
Pilihan orang bersyukur adalah, selalu aktif, selalu mencari alternatif dan ide-ide baru, selesai satu pekerjaan beralih ke pekerjaan lainnya, selalu ingin berprestasi dan memberi yang terbaik, keberadaannya selalu ingin memberi manfaat, selalu ingin punya kader yang berilmu dan berkualitas. Orang yang bersyukur nikmat hidupnya akan selalu ditambah oleh Sang Maha Pemberi


[+/-] Selengkapnya...

27.8.07

Cintailah Kerjaan


“Ketika bekerja, sesungguhnya engkau sedang mewujudkan mimpi terindah milik dunia, yang selalu menuntut kepadamu, kapan mimpi itu akan terwujud,” ujar Khalil Gibran dalam salah satu puisinya. Gibran juga berpendapat, orang akan tersingkir dari dunia apabila dia tidak bekerja. Tapi, kerja saja tidak cukup. Kecintaan pada pekerjaanlah yang membuat seseorang dapat mewujudkan mimpi terindah milik dunia itu.

Pendapat Gibran barangkali ada benarnya. Apalagi manusia, siapa pun itu, dibekali Tuhan dengan beragam potensi yang seharusnya dapat diaktualisasikan ketika ia bekerja. Memang tidak semua orang memandang kerja sebagai sarana eksplorasi dan bagian dari aktualisasi diri. Bahkan, sebagian besar orang berpendapat, kerja adalah sebuah keharusan. Karena, bila tidak bekerja, bagaimana mungkin kebutuhan hidup bisa terpenuhi.
Sama seperti yang diungkapkan Gibran, ternyata bekerja saja tidak cukup. Paling tidak, pekerjaan yang dikerjakan dengan terpaksa tidak akan membuahkan kesuksesan. Bekerja pada dasarnya juga membutuhkan rasa cinta dan sebuah kesanggupan untuk bersikap profesional.


[+/-] Selengkapnya...

Awalnya..


Udah diduga pasti komennya langsung beraneka ragam.. kaya Iklan pesawat lah, trus ada yg bilang emang punya sayap ngajakin terbang he.he.he,he
Habis bingung mau kasih title apa, ya udah ini aza biar kesannya gemana getu (sok romantis yak) . Apa lagi Urlnya serem yak… http://fly4love.blogspot.com kesannya tambah sok romantis yang pasti, halah ngaku aza ya khan?
Udah dari dulu sih ngeblog, cuman yahh penyakit manusia yang namanya males he.he.he apalagi klo udah urusan posting, ini penyakit kebanggaan gue (males kok seneng yak hi.hi.hi.hi)
Klo blog walking mah rajin, tinggal pesan kesana kemari, begitu pas pada bales ngunjungi blog gue, isinya marah-marah , nyindir, ngetawain. Pokoknya rame deh,
Kitanya sih gpp.wong tamu pasti kecewa, blognya gak di update.
Parahnya lagi pas pengin update, lupa paswotnya udah deh.. nyerah klo gini. Akhirnya ya begini ini, bikin lagi blog baru. Untung gratis he.he,he,he

[+/-] Selengkapnya...